Metode 30: Menyelami Keajaiban Menghafal Al-Quran dengan Lebih Mudah

Metode 30: Menyelami Keajaiban Menghafal Al-Quran dengan Lebih Mudah

Menjadi seorang penghafal Al-Quran saat ini telah menjadi tren tersendiri. Kita dapat dengan mudah melihat orang-orang membaca Al-Quran di berbagai tempat, dan penghafal Al-Quran juga semakin banyak ditemui. Hampir setiap sekolah Islam menyediakan pelajaran menghafal Al-Quran, rumah-rumah berubah menjadi tempat tahfidz, dan pesantren tahfidz Al-Quran semakin diminati.

Tidak hanya di kalangan anak-anak, para orang tua pun berlomba-lomba mendaftarkan anak-anak mereka ke program penghafalan Al-Quran. Cita-cita menjadi seorang penghafal Al-Quran sekarang menjadi salah satu harapan banyak anak, selain impian menjadi pilot atau tentara.

Dalam seiringnya dengan maraknya gerakan menghafal Al-Quran, muncul beragam metode menghafal. Setiap program dan lembaga yang menghasilkan penghafal Al-Quran memiliki pendekatan unik mereka. Keanekaragaman ini memberi pilihan bagi umat Muslim untuk memilih metode yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.

Salah satu buku yang membahas tentang metode menghafal Al-Quran adalah karya Herman Syam El-Hafizh. Dalam bukunya yang berjudul “Metode 30“, penulis, yang telah mendalami tahfidz Al-Quran selama satu dekade, membagikan metodenya yang terbukti.

Buku ini menyorot “Metode 30” yang dinamai berdasarkan penggunaan 30 teknik yang kuat. Penulis menggabungkan berbagai metode dan teknik untuk membentuk metode ini. Beberapa teknik berasal dari pemikiran penulis yang telah diuji coba.

Salah satu keunikan “Metode 30” adalah pemanfaatan hampir semua indera untuk membantu menghafal Al-Quran. Gerakan dan aktivitas fisik juga diperkenalkan sebagai bagian dari proses. Penulis menggunakan istilah “jurus pas” untuk menggambarkan pendekatan ini.

Buku ini juga menawarkan panduan praktis dan langkah-langkah yang rinci. Berbeda dari banyak buku lain yang hanya membahas teori, buku ini hadir dengan beragam latihan yang membantu proses belajar, mirip dengan tugas yang diberikan setelah belajar.

Dengan 30 bab yang disajikan dalam buku ini, penulis membahas berbagai aspek metode menghafal Al-Quran. Dari niat dan persiapan, teman dan tekad, penggunaan satu mushaf, hingga fokus, semua dibahas secara rinci.

Metode teknis, seperti pembagian halaman, melebihkan satu kata, hingga hafalan sebelum salat, semuanya dijelaskan dalam buku ini. Penekanan pada pemanfaatan pancaindra dalam menghafal juga diuraikan, bersama dengan cara-cara yang kreatif untuk mempraktikkannya.

“Metode 30” adalah panduan praktis bagi mereka yang ingin menghafal Al-Quran dengan lebih efektif. Terlepas dari metode mana yang Anda pilih, semangat dan tekad untuk menghafal Al-Quran tetap menjadi kunci utama dalam perjalanan mengagumi keajaiban Al-Quran.

AQI